Halloween party ideas 2015

TV atau televisi, merupakan benda yang akrab dalam kegiatan kita sehari hari. Kebanyakan manusia di era saat ini sangat menyukai menonton televisi. Dari pagi, siang, sore, malam, bahkan dinihari ada saja acara di televisi yang menarik untuk ditonton. Menonton televisi memang memiliki manfaat, diantaranya adalah, kita dapat mengetahui peristiwa yang terjadi di daerah/negara lain (acara berita), dan juga sebagai hiburan disaat kita mengalami kejenuhan. Namun, dibalik itu semua, sadarkah kita bahwa secara perlahan namun pasti, TV dapat mempengaruhi pola pikir kita??. Ya, TV tidak bisa begitu saja disalahkan keberadaannya, ia ibarat kepingan logam yang memiliki dua sisi. Di tangan yang benar (pemilik channel dan penonton) TV dapat bermanfaat meningkatkan pengetahuan dan wawasan. Namun, di tangan yang salah, TV dapat menjadi pemicu awal rusaknya moral dan akhlak manusia.
Menonton TV
 Di era modern ini, TV sudah sangat akrab dengan kehidupan kita. Pagi hari kita nyalakan televisi, siang hari pelajar yang baru pulang sekolah menyalakan televisi sambil menikmati makan siang. Sore dan malam harinya TV juga menemani aktifitas kebanyakan masyarakat yang biasanya digunakan sebagai sarana berkumpul bersama keluarga. Menonton TV sudah menjadi gaya hidup, susah untuk dilepaskan. Apabila tidak menonton TV selama satu hari saja, rasanya sangat jenuh dan tidak nyaman (MasyaAllah). Padahal dibalik sisi positifnya, TV juga menyimpan banyak sisi negatif. Berikut, beberapa sisi negatif diantaranya :

  1. Lupa Waktu. Tak jarang dalam menonton TV, sebagian dari kita lupa akan waktu. Dari lupa waktu akan makan, mandi dan yang lebih menyedihkan adalah lupa waktu/sengaja menunda waktu shalat. Hal ini semata-mata dilakukan agar tidak ketinggalan acara TV yang disukai
  2. Mendorong Konsumerisme. Penggerak utama dari suatu Channel TV adalah IKLAN. Suatu Station TV tidak akan "hidup" apabila tidak menayangkan iklan. Untuk itu ratusan tayangan iklan ditayangkan setiap harinya sebagai selingan acara TV. Kita sebagai penonton pelan namun pasti dan secara sadar atau tidak akan memiliki keinginan untuk berbelanja produk tersebut
  3. Membentuk Pola Pikir. Dalam acara TV sering kali kita mendengar kata CANTIK, GANTENG, SUAMI/ISTRI IDEAL, SUKSES, dll. Setiap hari mereka mengkampanyekan istilah istilah tersebut baik di acara TV, IKLAN, SINETRON, maupun FILM. Sehingga, apabila saat ini kita ditanya apakah definisi cantik/ganteng? sebagian besar pasti akan menjawab putih, bodynya sekian dan sekian, mengenakan pakaian "GAUL" dll. Atau definisi sukses?? maka sebagian besar menjawab KAYA RAYA dan/atau memiliki jabatan yang tinggi. 
  4. Menimbulkan efek kecanduan. Menonton TV membuat kita nyaman, hingga akhirnya apabila tayangan yang kita tonton di TV usai, maka akan timbul rasa/keinginan untuk menikmati tayangan serupa. Efek ini yang mana apabila tidak dikontrol akan menyebabkan kecanduan.
  5. Membentuk pribadi indvidualis Menonton TV terlalu sering dapat mengakibatkan kita lupa/enggan bersosialisasi. Karena, kita sudah merasa nyaman dan mendapatkan hiburan yang cukup disaat menonton TV.
Lalu, bagaimanakah kita menyikapi keberadaan TV?. Gunakan TV seperlunya saja. Apabila kita selesai menonton acara yang kita sukai, matikan TV dan beralih kepada kegiatan yang lain (blogging juga bisa ^_^). Membaca juga dapat menjadi solusi menggantikan menonton TV misalnya,buku pelajaran, buku agama, maupun Al-Quran dan Hadits. Sudah saatnya kita rubah kebiasaan yang merugikan kita ini. Marilah kita kembali mengingat, bahwa dunia hanya sementara, sehingga marilah kita gunakan waktu yang kita miliki tiap harinya dengan porsi yang seimbang, baik porsi untuk dunia maupun porsi untuk akhirat.
Dalam prakteknya, memang sungguh tidak mudah dan banyak rintangan. Namun, memang melakukan kebaikan itu sungguhlah tidak mudah. Satu hal yang dapat menjadi "pelepas dahaga" tatkala kita menghadapi kesulitan semacam itu adalah janji Allah SWT terhadap hambanya akan kehidupan yang kekal di akhirat sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al- A'laa ayat 17 berikut:
 ÙˆَٱلْØ¡َاخِرَØ©ُ Ø®َÙŠْرٌۭ ÙˆَØ£َبْÙ‚َÙ‰ٰٓ
 Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal. 

Kita di dunia maksimal hanya akan mencapai umur 63 tahun (umur Rasulullah), atau kita buat rata-rata 150 tahun deh (siapa juga yang bisa nyampe umur segitu? hehe). Namun kita di akhirat, telah dijelaskan sebelumnya akan memiliki umur yang kekal, tidak ada batasnya/selama-lamanya/UNLIMITED. Untuk itu, marilah kita mulai sadar bahwa kita di akhirat dapat memiliki umur 1.500.000 tahun bahkan lebih, kesenangan yang berlipat-lipat lebih bagus dari kesenangan di dunia, dan tentunya segala hal tersebut telah Allah SWT ridhai untuk kita nikmati. Tugas kita sementara ini di dunia ialah sabar dan takwa. Dua hal itu saja yang dapat membimbing kita selamat hidup di dunia dan akhirat. Sebagai seorang muslim, kita janganlah lupa untuk selalu berpegang teguh pada Al-Quran dan Hadits bukan berpedoman atau terpengaruh istilah pada TV. Semoga artikel ini bermanfaat sekaligus sebagai pengingat khususnya bagi saya sendiri dan umumnya bagi kita semua.  (Klik tombol/ikon FB di bawah, apabila ingin menyebarkan berita ini di FB)

Posting Komentar

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.